udara begitu kelam,
diam bagai air kolam
engkau mengendap-endap ke dalam kenanganku,
perlahan meletakkan satu ciuman di keningku
lalu seluruh waktu silam
dengan tiba-tiba ingin sekali aku sulam
wahai, di mana gerangan kini engkau tertambat?
jika aku pulang apakah aku terlambat?
<=::budaqnakal::=>
No comments:
Post a Comment