entah, cinta mana kini kau genggam
di getar jemarimu kisah-kisah berciciran
seperti tak ingin kau ingat kesedihan, luka dari tiap pertempuran
mungkin kau telah demikian banyak kehilangan
setiap kepergian yang kau hantarkan
di persimpangan jalan itu
entah, apa saja kini kau fikirkan
demikian banyak yang melintas dan tak sempat kau catat
seperti tak ingin ada kenangan pada halaman buku harian
saat langkah kaki menapaki jarum jam
di pergantian hari dengan nama-nama yang sama
waktu bagimu adalah tanda, sebuah prasasti
dengan loceng yang siap berdentingan
memanggil hujan di sudut matamu
ya, lalu kau hanya mengenal hari untuk tiap peristiwa
meski tidak untuk kau catat dalam buku harian
entah, cinta yang mana kini sedang kau genggam
di debar dadamu bunga-bunga berjatuhan
menjadi kupu-kupu yang menghantarmu pergi
melewati ribuan prasasti
dan loceng-loceng yang terus berdentingan
di getar jemarimu kisah-kisah berciciran
seperti tak ingin kau ingat kesedihan, luka dari tiap pertempuran
mungkin kau telah demikian banyak kehilangan
setiap kepergian yang kau hantarkan
di persimpangan jalan itu
entah, apa saja kini kau fikirkan
demikian banyak yang melintas dan tak sempat kau catat
seperti tak ingin ada kenangan pada halaman buku harian
saat langkah kaki menapaki jarum jam
di pergantian hari dengan nama-nama yang sama
waktu bagimu adalah tanda, sebuah prasasti
dengan loceng yang siap berdentingan
memanggil hujan di sudut matamu
ya, lalu kau hanya mengenal hari untuk tiap peristiwa
meski tidak untuk kau catat dalam buku harian
entah, cinta yang mana kini sedang kau genggam
di debar dadamu bunga-bunga berjatuhan
menjadi kupu-kupu yang menghantarmu pergi
melewati ribuan prasasti
dan loceng-loceng yang terus berdentingan
sedang aku..pasrah melihat kau pergi..
<=::budaqnakal::=>
<=::budaqnakal::=>
No comments:
Post a Comment